Di kerjaan saya, banyak tamu yang sering nanyain destinasi
wisata Solo di malam hari. Kuliner dan landmark Solo di malam hari itu kayak
apa? Bagusnya jalan-jalan dimana? Seringnya cuma saya jawab dengan kulineran di wedangan modern semacam Tiga Tjeret, Omah Lawas, Cangkrik Blirik, dan
sejenisnya.
Lalu, pada suatu ketika, saya agak mikir. Kalau saya ada di
posisi mereka, rasanya kok agak membosankan kalau wisata malam di kota orang
cuma dihabiskan dengan duduk-makan-ngobrol. Sama kalau saya sedang ada di
kota orang, lebih senang meminta teman untuk menemani jalan-jalan daripada duduk-makan-ngobrol.
Kita kan sedang wisata ya, bukan meeting.
So here it is, landamark Solo di malam hari yang bisa
dinikmati sambil jalan-jalan santai dan kulineran
Ngarsopuro
Terletak di Jalan Diponegoro, Keprabon, kawasan Ngarsopuro
ini adalah ruas jalan di Solo yang paling kental dengan budaya. Di samping
kanan dan kiri jalan, akan kita temui banyak lukisan dan patung, yang
kesemuanya tentang Solo.
![]() |
Lukisan tentang Kirab 1 Suro |
Difasilitasi dengan zona pedestrian yang cukup lebar
dan nyaman, kita bisa jalan-jalan sambil sesekali duduk di bawah lampu-lampu temaram
yang jadi ciri khas nya Ngarsopuro ini.
![]() |
Zona Pedestrian |
![]() |
Ruas Jalan Ngarsopuro |
Selain itu, terdapat pula Pasar Triwindu, pasar yang menjual barang-barang antik di siang hari. Di pelataran Pasar ini, pada hari-hari tertentu diselenggarakan panggung budaya atau pentas seni yang bisa kita nikmati gratis. Sedangkan di Sabtu malam, sepanjang jalan dipakai untuk pasar malam, Ngarsopuro Night Market namanya.
![]() |
Dibacanya: Pasar Triwindhu Sala |
![]() |
Es Krim Tentrem |
Di ujung selatan ruas jalan akan kita temui Es Krim Tentrem, yang punya bangunan gagah dengan gaya kontemporer. Es Krim yang satu ini selalu ramai, selain karena emang udah terkenal sejak lama, juga karena varian menunya yang macem-macem.
Kawasan Gladak
Terletak di ujung timur Jl. Slamet Riyadi. Entah kenapa setiap kali lewat di kawasan Gladak ini rasanya
nggak pengen cepet-cepet pergi, kudu dan wajib berkendara dengan santai, sambil
lihat orang selfie :D Nggak ding, lihat landmark maksudnya
![]() |
Perfect package |
![]() |
Bank Indonesia |
Galabo, air mancur, patung Slamet Riyadi, Benteng
Vastenburg, Bank Indonesia, satu kesatuan tempat-tempat itu bisa jadi ciri khas
yang kental banget buat Solo, setelah Kraton tentunya. Apalagi pas waktu malam hari.
Impressive.
![]() |
Gladak Langen Bogan (Galabo) |
![]() |
Jl. Jend. Sudirman |
Sedikit tips untuk wisatawan yang baru akan ke Solo,
jalan-jalanlah sebelum kulineran. Jangan tergoda Galabo, beneran. Lebih asik
kalau kita jalan dulu menyusuri trotoar, dari Gereja, menuju Bank Indonesia,
Balaikota, lalu nyebrang ke kawasan Pasar Gede, Telkom,
Benteng Vastenburg, barulah terakhirnya ngetem di Galabo. Karena kalau kita
menempatkan Galabo sebagai persinggahan awal sebelum jalan-jalan, sudah bisa
dipastikan perut nggak akan bisa diajak kompromi buat jalan jauh, atau parahnya
malah nggak mau jalan sama sekali karena udah kalap dengan menu khas Solo yang
seabrek-abrek di Galabo. 90% tamu di kerjaan saya, selalu menginginkan Galabo
sebagai destinasi makan malam, dan selalu kekenyangan sebelum sempat
jalan-jalan :D
Nol Kilometer dan Pasar Gede
Indonesia punya Sabang sebagai titik Nol Kilometer,
sedangkan Solo punya Tugu Pemandengan. Letaknya tepat di depan Balaikota Surakarta,
![]() |
Tugu Pemadengan dan Balaikota |
![]() |
Pasar Gede |
![]() |
Kios sebelah barat Pasar Gede |
Di dekat Pasar Gede ini ada Mie Gajah Mas yang udah terkenal seantero Indonesia. Trus
di sebelah Mie GM, ada HIK dengan lesehan khas di trotoar yang nggak pernah
sepi, apalagi malam minggu.
![]() |
Mie Gajah Mas depan Pasar Gede |
![]() |
Vihara Avalokiteswara di selatan Pasar Gede |
Pasar Gede sangat kental dengan Komunitas Tionghoa.
Selain karena letaknya yang dekat dengan perkampungan Pecinan, juga karena
sejarah Pasar Gede yang pernah diketuai oleh keturunan Tionghoa. Biasanya di
Tahun Baru Imlek, kawasan Pasar Gede ini dipasangi banyak sekali lampion.
Street Food Sriwedari
Baru-baru ini street food yang ada di timur Stadion
Sriwedari ramai diperbincangkan di dunia maya. Tepatnya terletak di Jl Museum, area
parkir Stadion Sriwedari yang kalau siang kawasan ini dipakai untuk berjualan
figura.
![]() |
Kedai Pasta Buntel |
Banyak tenda-tenda yang menjual makanan-makanan unik, yang bisa jadi
cuma dapat kita temui di Solo. Bukan makanan khas Solo ya, tapi kreasi makanan
unik yang dibuat oleh orang Solo. Salah satu contohnya Pasta Buntel, pastanya
dibungkus daun pisang, jadi kayak makan pecel cuman isiannya kebarat-baratan.
That's all, landmark Solo yang bisa dinikmati di malam hari. Semoga bisa bantu buat yang bingung malem-malem di Solo mau ngapain. Dan untuk semua warga Solo yang sedang ada di perantauan, semoga bisa jadi obat kangen yah... atau malah tambah kangen? :D
2 komentar:
Aduh,,, jadi kangen solo, kota kelahiranku
Bakso bakarnya mbak?
😅
Posting Komentar