Mempunyai kebiasaan mojok di suatu tempat untuk ngobrolin segala macam keresahan hidup, membuat saya dan teman saya menaruh kedai kopi sebagai tujuan wajib ketika kami jalan bareng. Dan karena kami berdua sama-sama suka kopi, jadi tidak perlu pertimbangan apakah kedai yang akan kami datangi punya menu selain kopi atau tidak, seperti ketika saya jalan dengan teman yang tidak suka kopi.
Lalu, dari
mana kami dapat info soal tempat mojok? Info awal sih mostly dari media sosial. Hanya
saja keadaan di lapangan sering mengharuskan kami untuk mencari sendiri dengan
cara muter-muter di daerah sekitar dimana kami berada. Pas udah nentuin hari
ini mau ke kedai A misal, di jalan tiba-tiba kepengen harus mengunjungi
ini-itu, membuat kami berada jauh dari kedai A. Ya sudah, cari di daerah
sekitar dengan modal ingatan dan kalimat penenang “kayaknya disana ada…”
Oh ya selain
itu, sebelum ngopi biasanya kami cari makanan berat dulu karena teman saya
tidak bisa ngopi dalam keadaan perut kosong. Sama kayak saya yang nggak bisa mikir
dalam keadaan perut kosong. Maklum otaknya di perut.
Berkeliaran di
siang hari membuat kami sedikit kesulitan mencari tempat mojok yang buka pas matahari
lagi anget-angetnya. Sekitar jam 3-an sore, waktu itu kami nemu Kedai CampBrown, berdasarkan ingatan saya dari teman yang pernah menyarankan untuk
mencoba kedai ini. Berada di Jl. Honggowongso 117 B Jayengan, Serengan, Solo, persis di sebelah toko sepatu Bakti.
Mendapati kedai kopi yang sepi saat kita berkunjung, itu rasanya kayak dapat jackpot. Sebenarnya bagi kami tidak begitu masalah sih kedainya ramai atau tidak. Tapi kalau ndelalah ketemu yang sepi, dimana AC adem, suasana tenang dan sayup-sayup music slow jadi milik kami sendiri, ya kami nggak nolak. Namanya juga mojok. Tujuan utama kami adalah numpang ngadem sambil membicarakan masa depan. Yah… karena belum ada yang bilang “masa depanmu adalah tanggung jawabku”, jadinya mau tidak mau harus kami sendiri yang bertanggungjawab penuh atas masa depan kami masing-masing. Oh dan double jackpot kalau baristanya tjakeup :D
Apa
yang kami obrolkan? Saya lupa bagaimana awalnya sampai teman saya bisa curhat menggebu-gebu
tanpa jeda masalah kerjaan dan orang-orang di kantornya yang, well, I don’t really
know sih, tapi dari cerita yang saya tangkap, they are, ehm… more like… jenis
spesies yang meribetkan segala hal, tidak praktis. Kadang malah over kapasitas,
ibarat perkara belanja gula yang bisa dihandle OB harus ditangani langsung oleh
GM. Kan wagu. Juga seperti pada kasus: nungguin pasangan peka tanpa ngomong
apapun. Nggak praktis kan? Lha masak pengen makan sawut aja harus nungguin
dia peka, ya kesuwen. Tinggal ngomong, “Mas, pengen sawut.” Selesai. Langsung
delivery setenongan. Praktis to?
Mungkin karena
sebelumnya dia hanya bisa ngadu ke saya via whatsapp, jadi sekalinya ketemu
langsung dimuntahkan dan menganggap saya ini jamban. Padahal, keberadaan saya
sebagai jamban pun tidak banyak membantu, wong saya tidak sekantor dengannya,
pun tidak kenal dengan orang-orang yang dia ceritakan.
Jadi teman
saya ini dulunya bekerja di sebuah instansi yang, sebenarnya, sudah cukup
besar, tapi tidak sebesar instansi yang dia tempati sekarang. Begitu juga
dengan salary, berbanding lurus. Tapi dia merasa lebih nyaman kerja di tempat
yang dulu meskipun gajinya tidak sebesar kerjaannya yang sekarang.
Orang-orang seperti teman saya ini adalah tipe orang yang ngoyak ayem (yang bagi beberapa orang spesies seperti ini dianggap kurang visioner). Standar kepuasan seseorang dalam bekerja itu sangat personil, sangat beda satu sama lain. Ada yang ambisius, harus berada pada jabatan tertentu dulu barulah kepuasan bisa dirasakan, ada yang kalem-kalem aja asalkan ada pemasukan.
Orang-orang seperti teman saya ini adalah tipe orang yang ngoyak ayem (yang bagi beberapa orang spesies seperti ini dianggap kurang visioner). Standar kepuasan seseorang dalam bekerja itu sangat personil, sangat beda satu sama lain. Ada yang ambisius, harus berada pada jabatan tertentu dulu barulah kepuasan bisa dirasakan, ada yang kalem-kalem aja asalkan ada pemasukan.
Dia juga
bercerita tentang kejengkelannya terhadap screenshot. Rekan kerja teman saya
ini hobi banget kirim screenshot, bahkan untuk pertanyaan sesingkat, misal “udah
pesan snack belum?” dijawab juga dengan screenshot percakapan antara rekan
kerja dengan penyedia snack.
Saya pernah berada pada satu fase hubungan dimana setiap pertanyaan “lagi dimana?” dari saya selalu dijawab dengan send picture keadaan saat itu. Ini 11:12 dengan kasus teman saya. Sekali dua kali sih nggak apa-apa ya. Tapi kalau setiap pertanyaan dijawab dengan gambar, kesannya kayak kita nggak percayaan banget. Menurut kami, ada hal-hal yang tidak seharusnya dijawab secara saklek, cukup dengan menjawab seluwesnya saja.
Saya pernah berada pada satu fase hubungan dimana setiap pertanyaan “lagi dimana?” dari saya selalu dijawab dengan send picture keadaan saat itu. Ini 11:12 dengan kasus teman saya. Sekali dua kali sih nggak apa-apa ya. Tapi kalau setiap pertanyaan dijawab dengan gambar, kesannya kayak kita nggak percayaan banget. Menurut kami, ada hal-hal yang tidak seharusnya dijawab secara saklek, cukup dengan menjawab seluwesnya saja.
Udah pesen
snack? – Udah, pesen white snack legend
Lagi dimana?
– Di empang nih kasih makan piranha
Kan enak.
Saya sih beruntung, bisa langsung menegur untuk tidak sering-sering kirim gambar. Tapi teman saya tidak, yang dibisainya hanya mbatin dan jengkel. Mungkin itu sebabnya sekarang dia kena obesitas. Kebanyakan memendam, dilampiaskan ke makanan.
Jika teman saya curhat mengenai kerjaannya, sebaliknya, apa
yang saya curhatkan kepada teman saya ini?
Tidak ada. Selain mengeluh persoalan pertanyaan “kapan kawin?” yang nggak kelar-kelar.
************
Informasi Kedai Camp Brown - Solo
- Jam Buka : 10.00 - 22.00 (open daily)
- Range harga: Cappuccino di frame 15.000, yang lain, lupa :D
- Instagram: @kedaicampbrown
Tidak ada. Selain mengeluh persoalan pertanyaan “kapan kawin?” yang nggak kelar-kelar.
************
Informasi Kedai Camp Brown - Solo
- Jam Buka : 10.00 - 22.00 (open daily)
- Range harga: Cappuccino di frame 15.000, yang lain, lupa :D
- Instagram: @kedaicampbrown
4 komentar:
Hahahaha pertamaxxx kak tulisannya. Btw kapan kawin kak kapan? :p tuh udah saya tanya ya kak hahaha.
Bagus tempatnya buat mojok juga adem-adem sari kelihatannya, tapi sayang jauh bukan main. Untuk saya ke solo harus naik angkutan besar berjam-jam karena udah beda negara lokasi kita huhuhu.
Salam aja deh untuk kopi-kopi yang ada di Camp Brown. Bilang ke kopinya, ada yang mau kenalan tapi sayang kejauhan jarak diantara kita, jadi susah buat kenalannya, jadi enggak jadi deh ya.
willynana.blogspot.com
Hihihi ueenak! :)
Anyway, wdyt bout' this one : http://bradleykuper.blogspot.co.id/2017/01/sayap-pelindung-terbaik.html?m=1
Thank u so much :)
Hahaha baca komen pertamaxxx muncul langsung pertanyaan kawin. Dunia gini amat :D
Udah nih disalamin. Salam balik katanya dan masih tetep ditungguin buat salim sama mereka. Hihii..
makan piring kecil aaaaaaaa :D
Posting Komentar